Banyak karyawan bingung saat melihat slip gaji karena istilah seperti gaji gross, gaji nett, dan gross up sering muncul tanpa penjelasan jelas.
Memahami perbedaannya penting agar karyawan tahu hak dan potongan gaji sesuai aturan. Bagi perusahaan, pemahaman ini juga memastikan kepatuhan dan transparansi dalam sistem penggajian.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif apa itu gaji gross, komponen penyusunnya, hingga cara menghitungnya berdasarkan praktik yang berlaku di Indonesia.
Apa Itu Gaji Gross?
Secara sederhana, gaji gross adalah total pendapatan karyawan sebelum dikurangi pajak dan berbagai potongan lain seperti BPJS, iuran pensiun, atau potongan pinjaman perusahaan.
Angka ini mencerminkan keseluruhan kompensasi finansial yang menjadi tanggungan perusahaan terhadap seorang karyawan.
Dalam konteks hukum, ketentuan mengenai penggajian dan komponen upah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Kedua regulasi ini menegaskan bahwa upah terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap, yang bersama-sama menjadi dasar perhitungan penghasilan karyawan.
Mengapa Penting Memahami Gaji Gross?
Baik karyawan maupun HR perlu memahami gaji gross karena:
- Menghindari salah persepsi antara nominal kontrak dan uang yang diterima.
- Mengetahui komponen potongan wajib seperti PPh 21, BPJS, dan iuran pensiun.
- Membantu karyawan mengelola keuangan dan merencanakan kebutuhan bulanan.
- Penting saat negosiasi gaji, apakah yang disampaikan HR adalah gross atau nett?
- Menghindari kesalahan perhitungan payroll yang dapat merugikan perusahaan.
Perbedaan Gaji Gross, Gaji Nett, dan Gross Up
Untuk memahami konteks gaji dengan lebih jelas, berikut perbedaan antara ketiga istilah tersebut:
- Gaji Gross, gaji karyawan sebelum adanya potongan, termasuk pajak penghasilan (PPh 21), iuran BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Kesehatan.
- Gaji Nett, gaji bersih yang diterima karyawan setelah semua potongan dilakukan. Nilai ini merupakan jumlah akhir yang ditransfer ke rekening karyawan.
- Gaji Gross Up, sistem ini digunakan ketika perusahaan menanggung pajak penghasilan karyawan. Artinya, pajak ditambahkan ke gaji karyawan agar nilai bersih yang diterima tetap sama, sementara kewajiban pajak tetap dilaporkan sesuai peraturan.
Memahami perbedaan ini penting, karena struktur pembayaran yang digunakan perusahaan akan memengaruhi perhitungan pajak, tunjangan, hingga beban keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Agar informasi tentang gaji di Indonesia lebih jelas, termasuk daftar Upah Minimum Regional (UMR) tertinggi, Anda dapat membaca artikel kami di sini: UMR Tertinggi di Indonesia.
Komponen Perhitungan dalam Gaji Gross
Secara umum, gaji gross terdiri dari beberapa elemen berikut:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan komponen utama yang dibayarkan secara tetap setiap bulan sesuai dengan posisi dan tingkat jabatan karyawan. Umumnya besaran gaji pokok minimal 75% dari total gaji menurut ketentuan pemerintah.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan ini diberikan secara rutin dan tidak bergantung pada kehadiran atau hasil kerja, seperti tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, atau tunjangan keahlian.
3. Tunjangan Tidak Tetap
Berbeda dengan tunjangan tetap, komponen ini diberikan berdasarkan kondisi tertentu, seperti tunjangan makan, transportasi, atau kehadiran.
4. Uang Lembur
Karyawan yang bekerja melebihi jam kerja normal berhak mendapatkan kompensasi lembur sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 102 Tahun 2004, yang menghitung upah lembur berdasarkan jam kerja tambahan.
5. Bonus dan Insentif
Bonus diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian target individu maupun perusahaan, sedangkan insentif biasanya berkaitan dengan hasil kerja langsung, misalnya penjualan atau produktivitas.
6. Fasilitas Lainnya
Termasuk tunjangan kesehatan, asuransi, atau fasilitas kendaraan yang dapat dinilai dalam bentuk uang dan menjadi bagian dari total gaji gross.
Potongan yang Mengurangi Gaji Gross
Agar perhitungan transparan, berikut potongan yang ditentukan oleh pemerintah dan umumnya mengurangi gaji gross:
- PPh 21 (Pajak Penghasilan Karyawan): Mengacu pada PTKP & tarif progresif terbaru.
- BPJS Kesehatan: 1% ditanggung karyawan & 4% ditanggung perusahaan.
- BPJS Ketenagakerjaan: Potongan ini mengarah pada Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) yang dibebankan kepada karyawan sebesar 2% dan 1%. Sedangkan JKK, JKM, JP (tambahan) ditanggung perusahaan
- Iuran Lainnya: Seperti koperasi, pinjaman, tunggakan absensi, potongan kerusakan fasilitas perusahaan (kasus tertentu).
Rumus dan Cara Menghitung Gaji Gross
Menghitung gaji gross sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu menjumlahkan seluruh komponen pendapatan karyawan sebelum potongan apa pun dilakukan.
Rumus:
Gaji Gross = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap + Uang Lembur + Bonus + Fasilitas Lainnya
Contoh Perhitungan:
Seorang karyawan di perusahaan manufaktur memiliki rincian kompensasi sebagai berikut:
- Gaji pokok: Rp7.000.000
- Tunjangan tetap: Rp1.500.000
- Tunjangan makan dan transportasi: Rp1.000.000
- Uang lembur: Rp500.000
- Bonus bulanan: Rp1.000.000
Maka total gaji gross yang diperoleh adalah:
Rp7.000.000 + Rp1.500.000 + Rp1.000.000 + Rp500.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
Dari jumlah ini, barulah perusahaan akan melakukan potongan seperti PPh 21, iuran BPJS, dan potongan lain yang berlaku untuk mendapatkan nilai gaji nett yang diterima karyawan.
Abhitech, Mitra Payroll Terpercaya untuk Bisnis Anda
Mengelola penggajian bukan sekadar menghitung angka setiap bulan. Diperlukan ketelitian dalam memastikan seluruh komponen upah dihitung sesuai aturan, termasuk potongan pajak dan iuran sosial.
Abhitech hadir sebagai mitra profesional yang membantu perusahaan mengelola sistem payroll dengan lebih efisien dan patuh regulasi. Melalui layanan payroll Abhitech, perusahaan dapat meminimalkan risiko kesalahan perhitungan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi PPh 21 dan BPJS, serta meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap transparansi penggajian.
Untuk informasi lebih lanjut, baca berbagai insight HR di Blog Abhitech, atau hubungi tim kami untuk konsultasi langsung mengenai kebutuhan pengelolaan penggajian di perusahaan Anda.
FAQ Seputar Gaji Gross
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait gaji gross beserta penjelasan singkatnya agar lebih mudah dipahami:
1. Apa bedanya gaji gross dan penghasilan bruto?
Keduanya sama-sama pendapatan sebelum potongan, tetapi penghasilan bruto mencakup semua pendapatan setahun penuh, bukan hanya gaji bulanan.
2. Gross itu bersih atau kotor?
Gaji gross adalah gaji kotor, yaitu total pendapatan sebelum dikurangi potongan seperti pajak dan iuran BPJS. Jumlah yang diterima karyawan (take home pay) biasanya lebih kecil dari gaji gross.
3. Mana yang lebih menguntungkan, gross atau nett?
Untuk karyawan, nett karena lebih stabil, sedangkan bagi perusahaan gross lebih hemat biaya.
4. Apakah uang lembur masuk gaji gross?
Ya, lembur termasuk komponen penghasilan sebelum potongan.
5. Bagaimana cara tahu perusahaan menerapkan sistem gaji apa?
Biasanya tertulis di kontrak atau bisa dilihat dari komponen slip gaji.













