Tunjangan tidak tetap adalah bentuk apresiasi yang sifatnya fleksibel, bisa datang kapan saja, tapi tidak selalu pasti. Misalnya, uang makan harian, transport, atau bonus lembur. Meski nilainya tak tetap, dampaknya bisa besar bagi semangat kerja karyawan.
Tunjangan sendiri biasanya adalah bonus yang diberikan oleh perusahaan baik dalam bentuk tambahan gaji, uang tunai, maupun dalam bentuk lainnya. Biasanya diberikan sebagai apresiasi maupun cara perusahaan untuk menjaga loyalitas karyawannya.
Namun, apa perbedaan antara tunjangan tidak tetap dan tetap? Berikut ulasan lengkapnya.
Perbedaan Tunjangan Tidak Tetap dan Tetap
Berikut penjelasan sederhana tentang perbedaan tunjangan tetap dan tidak tetap, dari aspek kapan dibayarkan, waktu pemberian, dan hal-hal yang mempengaruhi.
Mengetahui hal ini penting agar karyawan dan perusahaan memahami hak serta manfaat dengan tepat.
| Aspek | Tunjangan Tetap | Tunjangan Tidak Tetap |
| Sifat Pembayaran | Diberikan secara teratur dan rutin | Diberikan sewaktu-waktu |
| Waktu Pemberian | Setiap bulan, bersamaan dengan gaji pokok | Sesuai kebutuhan atau kondisi tertentu |
| Tercantum di Kontrak | Ya, tercantum dalam kontrak kerja | Tidak selalu tercantum dalam kontrak kerja |
| Pengaruh Prestasi/Kehadiran | Tidak bergantung pada prestasi atau kehadiran | Bergantung pada prestasi dan kehadiran |
| Contoh | Tunjangan jabatan, tunjangan keluarga | Uang makan harian, tunjangan transport, bonus lembur |
Jenis Tunjangan Tetap Karyawan
Lalu, apa saja contoh tunjangan tetap yang biasanya didapatkan oleh karyawan? Berikut beberapa jenis tunjangan tetap:
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Pertama ada tunjangan hari raya atau yang biasa dikenal dengan istilah THR. THR sendiri masuk ke dalam kategori tunjangan tetap yang diberikan sebanyak satu kali dalam setahun menjelang hari raya idul fitri.
Pemberian tunjangan dilakukan dengan tujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan pekerja yang merayakan hari raya idul fitri.
2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Tunjangan tetap berikutnya adalah jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan) yang meliputi jaminan hari tua, kecelakaan kerja, kematian, pensiun, dan kehilangan pekerjaan sebagai perlindungan pekerja.
Jaminan hari tua memberikan kesejahteraan saat pensiun, kecelakaan kerja memberi pelayanan kesehatan atau uang, dan jaminan kematian berupa uang atau beasiswa untuk ahli waris pekerja yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
3. Asuransi Kesehatan
Tunjangan tetap meliputi asuransi kesehatan melalui BPJS Kesehatan, dengan subsidi iuran dari perusahaan agar karyawan mudah akses layanan kesehatan. Pendaftaran BPJS Kesehatan wajib dilakukan oleh setiap perusahaan untuk karyawannya.
Selain itu, ada tunjangan jabatan, istri bagi istri yang tidak bekerja, tunjangan anak untuk anak di bawah 21 tahun sesuai aturan perusahaan, serta tunjangan perumahan bagi karyawan yang tidak tinggal di rumah dinas, terutama diberikan pada PNS oleh pemerintah.
Contoh Jenis Tunjangan Tidak Tetap untuk Karyawan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tunjangan tak tetap tidak dibayarkan secara berkala dan berkaitan dengan prestasi atau syarat tertentu. Berikut contoh dari tunjangan tak tetap.
1. Tunjangan Transportasi
Pertama ada tunjangan transportasi yaitu tunjangan yang diberikan oleh perusahaan untuk memudahkan pekerja menuju ke tempat bekerja. Tunjangan ini jumlahnya tidak selalu sama dengan jumlah kehadiran.
Pemberian tunjangan juga tidak selalu berbentuk uang namun bisa berbentuk pemberian fasilitas kendaraan.
2. Tunjangan Makan
Berikutnya ada tunjangan makan yang bisa meringankan pengeluaran makan pekerja. Tunjangan ini diberikan sesuai jumlah kehadiran dan biasanya bisa berupa uang maupun pemberian makan siang secara langsung.
Adapun ketentuan atau kebijakan pemberian tunjangan makan setiap tempat kerja bisa berbeda-beda.
3. Tunjangan Lembur
Beberapa perusahaan ada yang memberikan tunjangan tidak tetap berupa tunjangan lembur. Tunjangan ini diberikan oleh perusahaan kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja yang sudah disepakati dalam kesepakatan.
Besaran dan ketentuan tunjangan lembur diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Adapun ketentuan tersebut diantaranya adalah waktu lembur maksimal 4 jam dalam satu hari. Untuk besaran upah lembur bisa dilihat pada PP No 35 Tahun 2021 Pasal 13.
4. Tunjangan Kehadiran
Selain tunjangan di atas, beberapa perusahaan juga ada yang menerapkan tunjangan kehadiran. Tunjangan ini diberikan berdasarkan jumlah kehadiran pekerja dalam satu bulan. Artinya, jika pekerja tidak berangkat, maka besaran tunjangan akan berkurang.
5. Tunjangan Insentif dan Bonus
Terakhir, ada tunjangan tidak tetap berupa insentif dan bonus. Pemberian tunjangan ini biasanya diberikan berdasarkan target atau performa pekerja. Besaran ini bisa berubah-ubah dan tidak selalu diberikan kepada semua karyawan.
Dasar Hukum Pemberian Tunjangan di Indonesia
Itulah beberapa jenis tunjangan yang perlu Anda pahami. Pemberian tunjangan pekerja sendiri diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan lebih tepatnya yaitu pada Pasal 94 UU No. 13 Tahun 2003.
Di dalam pasal tersebut dijelaskan mengenai ketentuan pemberian upah pokok dan tunjangan tetap. Sedangkan tunjangan tidak tetap diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No. SE-07/MEN/Tahun 1990.
Tidak ada pengelompokan khusus antara tunjangan tetap dan tidak tetap namun segala pembayaran yang diberikan secara tidak teratur masuk ke dalam tunjangan tidak tetap.
Mudah Kelola Tunjangan Karyawan Lewat Layanan Payroll Abhitech
Tunjangan tetap dan tak tetap diatur dalam Undang-Undang sehingga pelaksanaanya harus dilakukan sesuai aturan hukum yang berlaku. Penghitungan besaran tunjangan memang cukup rumit apalagi jika Anda memiliki banyak karyawan.
Untuk memudahkan proses penghitungan tunjangan, Anda bisa menggunakan layanan payroll Abhitech. Abhitech menyediakan layanan payroll yang akan menghemat waktu Anda dalam proses penggajian karyawan.
Bagi Anda yang tertarik menggunakan pelayanan payroll Abhitech, Anda bisa membaca artikel terkait penggajian atau rekrutmen di laman blog kami atau hubungi kami untuk informasi selengkapnya.
